Lahirnya Sang Pahlawan by Angga Sukma Permana
Lahirnya Sang Pahlawan (Birth of the Hero) by Angga Sukma Permana
185 x 200 cm Painting
Mix Media on Canvas
2014
Lahirnya Sang Pahlawan merupakan sebuah karya yang menjadi bagian sejarah hidup saya. Karya ini terdiri dari 6 karya Tugas Akhir(TA) yang terbakar dua minggu setelah ujian dalam insiden kebakaran ruang tamu yang tepatnya terjadi pada tanggal 9 Agustus 2011 . 6 karya tersebut; Greediness (2009), Greediness (handdcolouring, 2009), Everything Should be Mine (2009), Envy (2010), Jealousy (2010), Sex In Life(2011). Bagian-bagian yang tersisa dari karya-karya tersebut yang kemudian menjadi dasar pembuatan karya ini. Karya ini menceritakan saat-saat paling terpukul yang pernah saya alami, yaitu kenyataan 80% karya TA hanya tersisa bagian-bagiannya yang selamat dari api. Eforia kelulusan setelah 7tahun kuliah seakan iku t terbakar dalam api itu. Hingga ada masa dimana saya seperti kehilangan arah dalam membuat karya.Disaat kelam inilah justru mampu saya rasakan kepedulian teman-teman, cinta keluarga dan cinta kekasih yang seakan merubah hidup. Potongan demi potongan yang tersisa dipilih dan dikumpulkan. Dijahit dengan cinta dan harapan hingga menjadi benih karya dengan prosesnya yang panjang, yaitu September 2011- Agustus2014. Kelahiran anak saya pada 17 Agustus 2013 juga sangat mewarnai proses pembuatan ulang karya ini yang berlangsung 3tahun 9bulan. Hingga sebuah filosofi dan prinsip hidup akhirnya melekat menjadi bagian dari karya ini. Yaitu filosofi cinta sebagai kekuatan yang mampu mengubah dunia. Juga sebuah prinsip untuk terus bangkit, bangkit dan bangkit karena harapan selalu ada. Dua hal yang ini yang mendasari perjalan karya ini hingga terlahir kembali. Pemikiran diatas akhirnya yang mendorong saya memberikan nama pada karyaini Lahirnya Sang Pahlawan. Sebuah konsep baru tentang seorang pahlawan, yaitu seorang yang mendasarkan setiap perbuatannya dengan cinta. Bukan dengan dendam, amarah maupun kebencian, karena hal itu hanya akan memunculkan rantai dendam, amarah dan kebencian yang baru. Hanya dengan cinta dan harapan untuk terus berusaha tanpa pamrih maka kemenangan yang sesungguhnya bisa tercapai.